Meski makin tergerus jajahan smartphone Android dari berbagai merek, tidak membuat pesona iPhone langsung meredup begitu saja. Bahkan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, iPhone masih menjadi pilihan utama.
Begitu juga dengan kita warganet dan penggila gadget Tanah Air, masih banyak yang mendambakan dan memilih iPhone sebagai smartphone sehari-hari. Juga terbukti ketika kita browsing smartphone bekas di e-commerce, mayoritas dikuasai iPhone.
Kalau dicermati, para pengguna iPhone di Indonesia terbagi dalam dua kelas: menengah dan atas. Biasanya mayoritas dari pebisnis dan eksekutif muda menggunakan iPhone terbaru yang tentunya punya harga sangat tinggi. Pun begitu dengan siswa SMA yang kebanyakan mendapat hadiah iPhone terbaru dari orang tuanya.
Sementara mereka para fresh graduate atau pun yang masih kuliah juga banyak yang menggunakan iPhone, tapi bukan yang terbaru. Yang mereka pilih adalah iPhone yang sudah dirilis satu atau dua tahun lalu, seperti iPhone 5 atau iPhone 6.
Dan kami yakin, masih banyak golongan lainnya yang ingin menggunakan iPhone, namun mereka terkendala dengan bujet atau pun masih bingung harus membeli iPhone yang mana. Karenanya, di artikel ini kami akan memberikan panduan membeli iPhone ditahun 2018 berdasarkan setiap variannya.
iPhone 4 series
Dirilis pertama kali tahun 2010, iPhone 4 dan iPhone 4s (2011) nyatanya masih banyak dijual di Indonesia. Tentu saja barang yang beredar tersebut adalah second karena iPhone 4 series sudah sejak lama berhenti diproduksi. Apabila Anda termasuk yang masih berpikir untuk membeli iPhone 4 atau iPhone 4s, segera kubur rencana Anda.
iPhone 4 dan iPhone 4s sudah tidak layak pakai ditahun 2018. Pertama karena layarnya sangat kecil untuk smartphone jaman now, hanya 3,5 inci. Kedua, prosesornya sudah sangat jadul dan tidak bisa dipakai main game baru. Ketiga, dengan harga second Rp1 jutaan, kita bisa mendapat smartphone Android baru dengan performa lebih layak.
iPhone 5 series
iPhone 5 series terdiri dari tiga varian: iPhone 5 yang terendah, iPhone 5c untuk versi terjangkau, dan iPhone 5s untuk seri tertinggi. Apapun varian yang Anda incar, lagi-lagi kami menyarankan untuk tidak membeli iPhone 5 series ditahun 2018 ini.
iPhone 5 dan iPhone 5s masing-masing dirilis tahun 2012 dan 2013, artinya sudah berumur empat tahun lebih. Untuk iPhone 5 dan iPhone 5c sudah mentok di iOS 10. Sedangkan iPhone 5s masih bisa dipaksa upgrade ke iOS 11, tapi pastinya bakal lemot. Apalagi hardware-nya sudah ketinggalan.
Selain itu ketiga varian iPhone 5 series juga menawarkan dimensi layar yang minim, hanya 4 inci. Dipakai untuk browsing dan media sosial kurang puas, apalagi untuk streaming YouTube dan main game, kelihatan sangat sempit. Jadi, segera lupakan niat untuk membeli iPhone 5 series.
iPhone SE
Walaupun punya bentuk dan dimensi yang sama seperti iPhone 5, tapi iPhone SE membawa spesifikasi dan fitur seperti iPhone 6s (di atas iPhone 6). Jadi kalau Anda mau membeli iPhone SE tahun ini, kami tidak akan melarang karena memang masih layak pakai, termasuk untuk bermain game.
Ya, beberapa keunggulan iPhone SE adalah chipset Apple A9 dan kamera utama 12 MP setara iPhone 6s, dukungan perekaman video 4K, Live Photo, dan sensor fingerprint lebih cepat. Kalau Anda hobi nge-game, performa iPhone SE masih bisa diajak ngacir.
Dua hal yang perlu diperhatikan jika ingin membeli iPhone SE adalah desainnya yang klasik seperti iPhone 5 dan ukuran layar 4 inci yang terbilang sangat mini untuk smartphone jaman now.
iPhone 6 series
Meski masih satu saudara, iPhone 6 dan iPhone 6s ternyata menawarkan hardware yang beda kasta. Jika Anda mengincar iPhone 6 atau iPhone 6 Plus, sebenarnya keduanya masih layak dibeli tahun ini. Tapi kami prediksi tahun ini adalah tahun terakhir untuk iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Mengingat chipset A8 yang dibawanya sudah cukup usang.
Jadi jika Anda hanya butuh untuk akses media sosial dan multimedia kelas menengah, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus masih cukup layak. Tapi kalau Anda gamer hardcore atau hobi motret (termasuk selfie), sebaiknya incar iPhone 6s saja. Karena kamera iPhone 6 sudah cukup tertinggal (8 MP dan 1,2 MP).
Dan satu lagi yang wajib diperhatikan kalau mau membeli iPhone 6. Karena ini adalah smartphone keluaran tahun 2014, jadi saat ini usianya sudah tiga tahun lebih yang biasanya baterainya sudah mulai payah. So, pastikan Anda membeli unit dengan baterai masih waras.
Di lain sisi, iPhone 6s dan iPhone 6s Plus menawarkan kamera lebih tinggi (12 MP dan 5 MP) serta didukung fitur 3D Touch. Meski terkesan hanya gimmick, tapi 3D Touch cukup berguna untuk akses smartphone sehari-hari. Terlebih lagi chipset yang dipakai juga lebih kencang (Apple A9).
Sekarang pertanyaannya, mana yang lebih oke, versi biasa atau versi plus? Jawabnya mudah saja. Belilah versi biasa kalau tidak mau repot bawa smartphone jumbo. Sebaliknya belilah versi plus kalau Anda mencari layar dan baterai lebih besar.
iPhone 7 series
Bagi kami, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus adalah iPhone yang paling recommended untuk dibeli tahun ini. Pasalnya iPhone 7 menawarkan harga berbanding performa terbaik. Jika beruntung, Anda bisa saja mendapatkan iPhone 7 diharga Rp7-9 jutaan. Sementara untuk iPhone 7 Plus dikisaran Rp10-12 juta.
Selain desainnya trendi, iPhone 7 series membawa prosesor Apple A10 Fusion yang masih sangat ngebut untuk menjalankan game-game berat terbaru saat ini. Bahkan untuk tahun depan pun harusnya masih kuat.
Sama seperti analogi iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, Anda bisa memilih iPhone 7 jika tidak mau direpotkan smartphone berukuran besar dan juga berat. Tapi jika Anda hobi nge-game atau motret, khususnya yang berefek bokeh, maka iPhone 7 Plus adalah pilihan mutlak.
iPhone 8 series
iPhone satu ini belum lama dirilis bersamaan dengan iPhone X. Tapi jujur saja, bagi kami kehadirannya seperti agak mubazir dan nanggung. Desain dan feel pemakaiannya sama seperti iPhone 7 series. Hardware-nya memang lebih kencang, tapi hardware iPhone 7 pun masih terasa kencang saat ini. Jadi buat apa iPhone 8?
Berdasarkan pengalaman kami, perbedaan paling terasa antara iPhone 7 series dan iPhone 8 series adalah dukungan wireless charging serta kemampuan memotret low light yang sedikit lebih baik. Dengan perbedaan yang sedikit ini, kami tidak merekomendasikan untuk membeli iPhone 8 series.
Kalau sebelumnya Anda pengguna iPhone 5 atau iPhone 6, upgrade ke iPhone 7 sudah mencukupi dan terasa pas. Namun jika sebelumnya Anda adalah pengguna iPhone 7, maka Anda tidak perlu merogoh kocek lagi untuk upgrade ke iPhone 8 karena dipastikan hampir tidak terasa bedanya.
Jadi pada akhirnya, kami tidak begitu merekomendasikan iPhone 8 series karena selain harganya lebih mahal, sepsifikasi dan fiturnya beda tipis dengan iPhone 7 series.
iPhone X
Sebagai iPhone tertinggi dan termewah, tidak ada alasan bagi kami untuk menghalangi Anda membeli iPhone X. Karena sudah jelas, terget market iPhone X adalah mereka yang memang rela mengeluarkan bujet belasan hingga puluhan juta.
Kalau bicara performa, iPhone X mengusung chipset yang sama seperti iPhone 8 series. Performanya memang kencang, tapi sebenarnya tidak terlalu terasa dibanding iPhone 7 series. Adapun fitur yang paling menggoda adalah kemampuan memotret Portrait Lighting ala studio foto, baik untuk kamera belakang maupun depan.
Silakan saja membeli iPhone X kalau memang Anda memiliki dana lebih atau pun jika membutuhkan perangkat yang bisa mendongkrak gengsi. Tapi kalau sebenarnya fokus Anda mencari smartphone dengan performa kencang dan kamera bagus, sebenarnya banyak opsi yang lebih terjangkau. Seperti Samsung Galaxy Note 8, Google Pixel 2, atau OnePlus 5T misalnya.
Dan perlu diingat, kemungkinan besar Apple bakal kembali merilis iPhone X generasi baru tahun ini. Kalau Anda mau bersabar, Anda bisa menunggu dan langsung membeli iPhone X generasi kedua tersebut yang biasanya bakal membawa teknologi baru sekaligus beberapa penyempurnaan dari versi yang ada sekarang.